PT. Agranet Multicitra Siberkom
PT. Agranet Multicitra Siberkom
(yang dikenal sebagai Agrakom) merupakan induk perusahaan dari detik.com adalah
perusahaan penyedia jasa professional internet yang memberikan solusi pengembangan situs web, situs
e-commerce, internet serta aplikasi web lainnya.
Agrakom didirikan pada bulan
oktober 1995 oleh orang – orang dengan latar belakang jurnalis, yaitu Abdul
Rahman , Budiono Darsono, Yayan Sopyan, serta Didi Nugraha. Pada awalnya para pendiri Agrakom (dahulu dikenal Agra)
bergerak dalam bidang desktop publishing: membuat percetakan, membuat company
profile, dll. Hal yang membuat Agrakom terjun dalam bidang internet adalah diawali dengan munculnya Internet di
Indonesia tahun 1994, dimana bisnis yang ada waktu itu kebanyakan ISP (Internet
Service Provider). Melihat adanya peluang bisnis maka Agrakom mulai masuk
dengan satu spesifik yang menjadi daya jual yaitu sebagai web agency atau web
server.
Pada tanggal 9 Juli 1998,
Agrakom mendirikan situs web internet dengan nama Detik.com. Adapun berita yang
diutamakan adalah yang bersifat sosial politik. Pemilihan strategi ini sungguh
tepat sesuai dengan keadaan kondisi di Indonesia saat itu, dimana mass media
tidak mempunyai kebebasan berpendapat terutama masalah politik sehingga banyak
pengguna internet yang mencari alternatif pemberitaan di internet.
Situs www.detik.com tersebut menjadi situs web
terpopuler di Indonesia dengan adalannya “Breaking News” pada tahun 1999, dan
pada awal tahun 2000 Agrakom mendapat pendanaan dari sejumlah investor asing
yang dikoordinasikan oleh Techpacific.com (lembag keuangan berbasis di Hongkong
dengan spesialisasi membantu perusahaan teknologi di kawasan asia) dimana 15%
saham kepemilikan dari Agrakom dibeli oleh Techpacific senilai US$2.5 Juta
(Venture capital). Data yang dapat memungkinkan Detik.com berekspansi dengan
cepat dalam mengembangkan isi dari Detik.com. Pada tanggal 9 Februari 200, PT.
Agranet Multicitra Siberkom meluncurkan Detik.com (www.detik.com) sebagai portal umum.
Peluncuran Detik.com sebagai
salah satu situs di Indonesia adalah langkah awal dari pengembangan Agrakom,
dan pada saat itu Detik.com hanyalah sebuah situs yang menawarkan tampilan
berita aktual yang di update setiap waktu. Walaupun internet dikenal sangat
bebas, namun Detik.com justru tidak memilih bebas dalam arti sebebas –
bebasnya, tapi tetap menjalankan prinsip – prinsip jurnalistik yang berlaku.
Dengan membanjirnya gosip
seputar pemerintahan, Detik.com khawatir dianggap sebagai penyebar gosip. Oleh karena
itu Detik.com berupaya agar orang percaya terhadap berita yang disajikan dengan
menerapkan konsep 5W 1H (What, Where, Why, Who, When dan How) yang dapat di cek
kebenarannya. Dari halaman tersebut ternyata hal ini dapat mengubah persepsi
masyarakat serta menguatkan nama Detik.com.
Ini semua karena kepercayaan
adalah target utama Detik.com, hal ini dibuktikan dengan banyaknya media cetak
yang mengutip pemberitaan Detik.com Bahkan beberapa media cetak, menurunkan
berita Detik.com secara utuh terutama media – media di daerah. Namun target
Detik.com adalah bukan perusahaan pers, melainkan adalah end users (pembaca
langsung).
Setelah dilincurkannya situs
Breaking News internet www.detik.com yang
berada langsung dibawah payung Agrakom, menjadi portal umum, langkah awal yang
diterapkan oleh Agrakom pada situs Detik.com setelah menjadi portal adalah
adanya penambahan aneka fasilitas baru seperti email gratis berbasis web,
forum, chatting, direktori, serta portal yang dilengkapi kanal (channel) khusus
seperti perempuan, wisata, karir, horoskop, buku, hiburan dan internet.
Partner E-commerce yang
digandeng oleh Detik.com diantaranya adalah Telkom, Sanur Online, dan Zyrex. Dalam
pengisian berbagai macam kanal yang disediakan oleh Detik.com, para pemilik content
(isi) dan E-commerce tersebut bisa bergabung sebagai partner. Dengan adanya
pengembangan yang dilakukan oleh Agrakom serta penambahan fasilitas baru
lainnya diharapkan dapat memperkuat posisi Detik.com sebagai situs internet
yang paling sibuk di Indonesia. Transformasi sebagai portal umum diperkirakan
akan mampu menambah jumlah pengguna Detik.com.
Pada 3 Agustus 2011 CT Corp mengakuisisi Detik.com (PT. Agranet Multicitra Siberkom/Agrakom). Mulai
pada tanggal itulah secara resmi detikcom berada di bawah Trans Corp. Chairul Tanjung, pemilik CT Corp membeli Detik.com secara total (100 persen) dengan nilai US$60 juta atau
Rp 521-540 miliar. Setelah diambilalih, maka selanjutnya jajaran
direksi akan diisi oleh pihak-pihak dari Trans Corp — sebagai perpanjangan tangan CT Corp di ranah media. Dan komisaris
Utama dijabat Jenderal (Purn) Bimantoro, mantan Kapolri, yang saat ini
juga menjabat sebagai Komisaris Utama Carrefour Indonesia, yang juga
dimiliki Chairul Tanjung.
Sebelum diakuisisi oleh CT Corp,
saham Detik.com dimiliki oleh Agranet Tiger Investment dan Mitsui &
Co. Agranet memiliki 59% saham di Detik.com, dan sisanya dimiliki oleh
Tiger 39%, dan Mitsui 2%.
Source: