Ilmu pengetahuan, teknologi, dan kemiskinan memang sekilas ketiga kata tersebut tidak memiliki kesamaan arti, tetapi jika terus menerus dipikirkan, maka akan terlintas di otak kita, ada makna tersirat didalamnya. Jika ilmu pengetahuan tidak dimiliki suatu individu, maka individu tersebut tidak mengetahui apa itu teknologi, dan individu tersebut tidak memiliki keahlian khusus dan tidak ada bekal ilmu, maka kemiskinan akan menyertai kehidupannya.
Menurut Aristoteles, ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang dapat diinderai dan merangsang budi pekerti. Pengetahuan pun banyak macamnya, saking banyaknya pengetahuan menjadi tidak pasti atau meragukan. Sumber pengetahuan didapat dari ide, pengalaman, eksperimen, belajar, kenyataan dan sebagainya, maka dari itu menjadi sesuatu yang tidak pasti. Dalam belajar atau memahami suatu pengetahuan, diperlukan sikap ilmiah. Sikap tersebut sbb.
1. Tidak ada perasaan bersifat pamrih sehingga mencapai ilmu pengetahuan yang objektif.
2. Merasa pasti bahwa setiap pendapat atau teori terdahulu telah mencapai kepastian.
3. Pecaya terhadap kenyataan tidak dapat diubah walaupun menggunakan alat indera.
4. Selektif, maksudnya pemilihan antara problema yang dihadapi sehingga didukung oleh gejala dan fakta.
Seiring berjalannya waktu, teknologi pun terus berkembang, sesuai dari pengetahuan sumber daya manusianya. Sebab, manusia sering merasa bosan dengan teknologi yang itu – itu saja, jadi mereka akan membuat teknologi yang lebih bagus karena hakekatnya, teknologi adalah sesuatu yang dapat mempermudah kehidupan manusia. Sulit rasanya kita dipisahkan oleh teknologi, tiap waktu kita hidup berdampingan dengan teknologi.
Kemiskinan kini menjadi sesuatu hal yang banyak diperbincangkan. Kalau kita lihat, kemiskinan terjadi akibat tidak terpenuhinya kebutuhan – kebutuhan pokok individu. Ilmu pengetahuan seakan sangat diperlukan kaum miskin karena tidak dapatnya mereka memanfaatkan sumber daya ini. Garis kemiskinan yang menentukan batas minimum pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok, ada 3 faktor yaitu.
1. Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan.
2. Posisi manusia dalam lingkungan sekitar
3. Kebutuhan objektif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi.
Bagaimana pun juga, ilmu pengetahuan adalah sesuatu yang sangat penting bagi umat manusia, dalam agama pun diajarkan untuk menuntut ilmu setinggi – tingginya. Buat apa akhlak kita kepada tuhan sangat besar sedangkan kita tidak memiliki kemampuan atau pengetahuan. Oleh karena itu, sangat lah penting menuntut ilmu agar kita tidak miskin teknologi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar