Semua manusia pastilah mendambakan hidup damai, tenteram dan sejahtera. Hidup yang dinamis seakan menjadi suatu kebutuhan yang lumrah pada jaman sekarang. Memang sangat jauh berbeda di era 2000-an dengan era 1970an di Indonesia, dimana masyarakatnya masih sedikit tetapi rasa sosialisasinya sangat tinggi. Kalau kini, kita hanya bisa merasakan rasa tali persaudaraan erat di desa, diluar dari kehidupan modern. Dalam kehidupan bermasyarakat, ada sebuah norma – norma atau nilai – nilai yang dibuat dan disetujui oleh masing – masing anggotanya. Norma atau nilai tersebut dijadikan sebuah patokan sekaligus pengontrol tingkah laku dari anggota masyarakatnya.
Dalam bermasyarakat, dapat terlihat kesamaan atau perbedaan – perbedaan, bahkan terkadang ada sebuah pertentangan didalamnya. Berbeda kepentingan sebenarnya sifat alamiah manusia, dan dari hal yang seperti ini dapat terjadi sebuah perpecahan antar-masyarakat yang kadang tidak terkendali. Pertentangan sosial kerap kali terjadi di kehidupan modern. Pertentangan sosial diartikan sebagai konflik yang terjadi di sebuah masyarakat sehingga timbul perpecahan.
Akibatnya, timbul prasangka akibat perbedaan tersebut. Prasangka ada dua macam, prasangka baik dan prasangka buruk atau positive thinking dan negative thinking. Tetapi, prasangka adalah suatu kecenderungan yang tidak nampak, sebagai tindak lanjutnya di ambil suatu tindakan, lalu akan dapat diketahui apakah baik atau buruk.
Kemudian, adapun diskriminasi yang menunjuk kesebuah tindakan. Diskriminasi merupakan tindakan yang realistis, sedangkan prasangka hanya dapat diketahui oleh individu tersebut. Timbulnya prasangka dan diskriminasi hampir 50% dari faktor kepribadian atau diri sendiri dan 50% lagi antara latar belakang, perkembangan sosial dan situasi, dan keyakinan atau agama.
Di sini, peran integrasi sosial sangat membantu jika terjadi pertentangan sosial karena sifatnya yang mengendalikan dan menyatukan masyarakat. Integrasi sosial diperlukan agar suatu masyarakat tidak saling terpecah walaupun terjadi suatu masalah. Integrasi sosial akan terbentuk apabila sebagian besar masyarakat setuju dengan norma, nilai, dan pranata sosial lainnya.
Kalau dari pandangan saya, harusnya kita sudah mulai dewasa satu sama lain antar individu. Karena kita hidup di satu negara di bumi pertiwi ini. Buat apa semboyan bhinneka tunggal ika ? kalau kita tidak saling bersifat dewasa. Memang jika ditelusuri lebih dalam, manusia memang makhluk yang egoisnya tinggi, tetapi kita diciptakan untuk saling membantu karena setiap individu memiliki kekurangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar