Jumat, 14 Januari 2011

IPTK


                Ilmu pengetahuan, teknologi, dan kemiskinan memang sekilas ketiga kata tersebut tidak memiliki kesamaan arti, tetapi jika terus menerus dipikirkan, maka akan terlintas di otak kita, ada makna tersirat didalamnya. Jika ilmu pengetahuan tidak dimiliki suatu individu, maka individu tersebut tidak mengetahui apa itu teknologi, dan individu tersebut tidak memiliki keahlian khusus dan tidak ada bekal ilmu, maka kemiskinan akan menyertai kehidupannya.
               
                Menurut Aristoteles, ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang dapat diinderai dan merangsang budi pekerti. Pengetahuan pun banyak macamnya, saking banyaknya pengetahuan menjadi tidak pasti atau meragukan. Sumber pengetahuan didapat dari ide, pengalaman, eksperimen, belajar, kenyataan dan sebagainya, maka dari itu menjadi sesuatu yang tidak pasti. Dalam belajar atau memahami suatu pengetahuan, diperlukan sikap ilmiah. Sikap tersebut sbb.
1.       Tidak ada perasaan bersifat pamrih sehingga mencapai ilmu pengetahuan yang objektif.
2.       Merasa pasti bahwa setiap pendapat atau teori terdahulu telah mencapai kepastian.
3.       Pecaya terhadap kenyataan tidak dapat diubah walaupun menggunakan alat indera.
4.       Selektif, maksudnya pemilihan antara problema yang dihadapi sehingga didukung oleh gejala dan fakta.

                Seiring berjalannya waktu, teknologi pun terus berkembang, sesuai dari pengetahuan sumber daya manusianya. Sebab, manusia sering merasa bosan dengan teknologi yang itu – itu saja, jadi mereka akan membuat teknologi yang lebih bagus karena hakekatnya, teknologi adalah sesuatu yang dapat mempermudah kehidupan manusia. Sulit rasanya kita dipisahkan oleh teknologi, tiap waktu kita hidup berdampingan dengan teknologi.
               
                Kemiskinan kini menjadi sesuatu hal yang banyak diperbincangkan. Kalau kita lihat, kemiskinan terjadi akibat tidak terpenuhinya kebutuhan – kebutuhan pokok individu. Ilmu pengetahuan seakan sangat diperlukan kaum miskin karena tidak dapatnya mereka memanfaatkan sumber daya ini. Garis kemiskinan yang menentukan batas minimum pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok, ada 3 faktor yaitu.
1.       Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan.
2.       Posisi manusia dalam lingkungan sekitar
3.       Kebutuhan objektif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi.

                Bagaimana pun juga, ilmu pengetahuan adalah sesuatu yang sangat penting bagi umat manusia, dalam agama pun diajarkan untuk menuntut ilmu setinggi – tingginya. Buat apa akhlak kita kepada tuhan  sangat besar sedangkan kita tidak memiliki kemampuan atau pengetahuan. Oleh karena itu, sangat lah penting menuntut ilmu agar kita tidak miskin teknologi.

Pertentangan Sosial & Integrasi Masyarakat

                Semua manusia pastilah mendambakan hidup damai, tenteram dan sejahtera. Hidup yang dinamis seakan menjadi suatu kebutuhan yang lumrah pada jaman sekarang. Memang sangat jauh berbeda di era 2000-an dengan era 1970an di Indonesia, dimana masyarakatnya masih sedikit tetapi rasa sosialisasinya sangat tinggi. Kalau kini, kita hanya bisa merasakan rasa tali persaudaraan erat di desa, diluar dari kehidupan modern. Dalam kehidupan bermasyarakat, ada sebuah norma – norma atau nilai – nilai yang dibuat dan disetujui oleh masing – masing anggotanya. Norma atau nilai tersebut dijadikan sebuah patokan sekaligus pengontrol tingkah laku dari anggota masyarakatnya.
                Dalam bermasyarakat, dapat terlihat kesamaan atau perbedaan – perbedaan, bahkan terkadang ada sebuah pertentangan didalamnya. Berbeda kepentingan sebenarnya sifat alamiah manusia, dan dari hal yang seperti ini dapat terjadi sebuah perpecahan antar-masyarakat yang kadang tidak terkendali. Pertentangan sosial kerap kali terjadi di kehidupan modern. Pertentangan sosial diartikan sebagai konflik yang terjadi di sebuah masyarakat sehingga timbul perpecahan.
                Akibatnya, timbul prasangka akibat perbedaan tersebut. Prasangka ada dua macam, prasangka baik dan prasangka buruk atau positive thinking dan negative thinking. Tetapi, prasangka adalah suatu kecenderungan yang tidak nampak, sebagai tindak lanjutnya di ambil suatu tindakan, lalu akan dapat diketahui apakah baik atau buruk.
                Kemudian, adapun diskriminasi yang menunjuk kesebuah tindakan. Diskriminasi merupakan tindakan yang realistis, sedangkan prasangka hanya dapat diketahui oleh individu tersebut. Timbulnya prasangka dan diskriminasi hampir 50% dari faktor kepribadian atau diri sendiri dan 50% lagi antara latar belakang, perkembangan sosial dan situasi, dan keyakinan atau agama.
                Di sini, peran integrasi sosial sangat membantu jika terjadi pertentangan sosial karena sifatnya yang mengendalikan dan menyatukan masyarakat. Integrasi sosial diperlukan agar suatu masyarakat tidak saling terpecah walaupun terjadi suatu masalah. Integrasi sosial akan terbentuk apabila sebagian besar masyarakat setuju dengan norma, nilai, dan pranata sosial lainnya.
                Kalau dari pandangan saya, harusnya kita sudah mulai dewasa satu sama lain antar individu. Karena kita hidup di satu negara di bumi pertiwi ini. Buat apa semboyan bhinneka tunggal ika ? kalau kita tidak saling bersifat dewasa. Memang jika ditelusuri lebih dalam, manusia memang makhluk yang egoisnya tinggi, tetapi kita diciptakan untuk saling membantu karena setiap individu memiliki kekurangan.