Jumat, 10 Desember 2010

Masyarakat Pedesaan & Masyarakat Perkotaan

    Pada dasarnya kita sudah tahu apa itu masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan, dimana pada masyarakat pedesaan itu lebih erat hubungan sosialnya daripada masyarakat perkotaan.

Masyarakat Pedesaan
    Masyarakat ini umumnya didasarkan oleh hubungan dan ikatan batin antar masyarakatnya. Kelangsungan hidupnya sangat dipengaruhi oleh adanya ikatan-ikatan sosial, larangan-larangan dan keharusan-keharusan tertentu tergantung adat istiadat dari desa tersebut. Keakraban hubungan antar anggota kelompok masyarakat itu tidak hanya sebagai alat dalam usaha mewujudkan cita-citanya, tetapi juga sebagai tujuan bersama dan utama bagi masyarakat pedesaan. Gejala-gejala yang timbul dimasyarakat pedesaan, sebagai berikut.
•    Konflik
•    Kontraversi
•    Kompetisi

Masyarakat Perkotaan
    Masyarakat ini umumnya bersifat individualis dan antisosial serta lebih mementingkan karir dalam kelangsungan hidupnya. Mereka juga kurang peduli tentang agama yang mereka anut, tak seperti masyarakat pedesaan. Masyarakat ini pun sepertinya sulit untuk bersosialisasi antar masyarakat atau tetangga. Banyak orang kota yang saling acuh tak acuh sesamanya, dan muncul kesalahpahaman antar tetangga. Mereka asik dengan kehidupan masing-masing keluarga dan nyaris tak pernah menyapa karena keegoisan dari masing-masing masyarakatnya.

Perbedaan Masyarakat Pedesaan & Masyarakat Perkotaan
•    Lingkungan
Masyarakat pedesaan lebih berbaur dengan kehidupan alamnya dan memiliki sesuatu yang dipercaya atau diyakini di alam tersebaut, sedangkan masyarakat perkotaan cenderung dengan kehidupan yang modern.
•    Mata Pencaharian
Pada umumnya, masyarakat pedesaan bekerja sebagai petani atau nelayan (bagi desa yang dekat dengan perairan).
•    Kepadatan Penduduk
Penduduk di desa cenderung lebih rendah dibanding penduduk di daerah perkotaan.

Hubungan Masyarakat Pedesaan & Masyarakat Perkotaan
    Masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan adalah dua jenis kelompok masyarakat yang berbeda. Dari segi kelangsungan hidup dan bersosialisasi serta kepentingan antar kedua jenis masyarakat tersebut. Tapi kita lihat dari sisi positifnya, dimana ada saling ketergantungan antara masyarakat kota dan masyarakat desa. Masyarakat perkotaan memerlukan bahan pangan seperti sayur mayor, buah-buahaan, dan lauk. Masyarakat desa pun ada yang bekerja sebagai tenaga kerja kasar di pelbagai kota-kota besar. Begitu juga dengan masyarakat pedesaan, mereka membutuhkan barang-barang buatan mayarakat perkotaan yang menunjang pekerjaan masyarakat desa.

Pendapatku
    Masyarakat desa dan masyarakat kota merupakan masyarakat yang berbanding terbalik, tapi disamping itu, kedua masyarakat ini memiliki ketergantungan yang sangat amat erat untuk sebagian besar hidup masing-masing masyarakat. Tidak dapat dipisahkan. Di Indonesia, masih dapat kita lihat adanya masyarakat pedesaan yang dimana masih percaya akan kehidupan astral. Sekian

Jumat, 03 Desember 2010

Misteri Bencana Alam di Setiap Tanggal 26

   Entah secara kebetulan atau tidak yang pasti ada banyak fakta yang terjadi pada setiap tanggal 26 yaitu bencana yang membuat geger dunia. Bencana besar di Indonesia rata-rata terjadi pada tanggal 26. Tsunami Aceh 26 Oktober 2010, gempa Yogyakarta 26 Mei 2006, gempa Tasik 26 Juni 2010, tsunami Mentawai 26 Oktober 2010, letusan Gunung Merapi 26 Oktober 2010. Hal ini menjadi heboh berbagai milist dan forum internet debat kusir soal hal tersebut antara percaya “takhayul” dan Tidak.
            Namun begitu hal itu setidaknya membuat kita percaya bahwa manusia itu adalah makhluk yang lemah dan setiap detik butuh perlindungan dari sang pencipta. 26 Januari 1531 gempa bumi di Lisbon, Portugal, 30.000 orang tewas. 26 Januari 1700 gempa di Laut Pasifik dari Vancouver Island Southwest Canada off British Columbia hingga Northern California. Pacifc Northwest USA dikenal sebagai megathrust earthquake.

1.            26 Juli 1805 gempa bumi di Naples Calabna, Italy, 26.000 orang tewas.
2.            26 Agustus 1883 Gunung Krakatau meletus, diperkirakan 36.000 orang tewas.
3.            26 Desember 1851 gempa bumi di Egion, Yunani.
4.                 26 Maret 1872 gempa bumi di Owens Valley, USA.
5.            26 Agustus 1896 gempa bumi di Skeid Land, Islandia.
6.            26 November 1902 gempa bumi di Bohemia, sekarang Republik Ceko.
7.            26 November 1930 gempa bumi di Izu.
8.            26 September 1932 gempa bumi di Ienssos, Yunani.
9.            26 Desember 1932 gempa bumi di Kansu, Cina, 70.000 orang tewas.
10.        26 Oktober 1935 gempa bumi di Colombia.
11.        26 Desember 1939 gempa bumi di Erzincan, Turki, 41.000 orang tewas.
12.        26 November 1943 gempa bumi di Tosya Ladik, Turki.
13.        26 Desember 1949 gempa bumi di Imaichi, Jepang.
14.        26 Mei 1957 gempa bumi di Bolu Abant, Turki.
15.        26 Maret 1963 gempa bumi di Wakasa Bay, Jepang.
16.        26 Juli 1963 gempa bumi di Skopje, Yugoslavia 1.000 orang Tewas.
17.        26 Mei 1964 gempa bumi di Sandwich Island.
18.        26 Juli 1967 gempa bumi di Pulumur, Turki.
19.        26 September 1970 gempa bumi di Bahia Solano, Colombia.
20.        26 Juli 1971 gempa bumi di Solomon Island.
21.        26 April 1972 gempa bumi di Ezine, Turki.
22.        26 Mei 1975 gempa bumi di N Atlantic.
23.        26 Maret  1977 gempa bumi di Pa u, Turki.
24.        26 Desember 1979 gempa bumi di Carlisle, Inggris.
25.        26 April 1981 gempa bumi di Westmorland, USA.
26.        26 Mei 1983 gempa bumi di Ninonxai Chubu, China.
27.        26 Januari 1985 gempa bumi di Mendoza, Argentina.
28.        26 Januari 1986 gempa bumi di Tres Pincs, USA.
29.        26 April 1992 gempa bumi di Cape Mendocino, California, USA.
30.        26 Oktober  1997 gempa bumi di Italia.
31.        26 Januari 2001 gempa bumi di Gujarat, India 1.000 orang tewas.
32.        26 Januari 2001 gempa bumi di Yunani.
33.        26 Maret 2002 gempa bumi di Mahana Island.
34.        26 Mei 2002 gempa bumi di New Zealand.
35.        26 Mei 2003 gempa bumi di Muir Beach, California, USA dan Seven Trees, California, USA.
36.        26 Mei 2003 gempa bumi di Halmahera, Indonesia.
37.        26 Mei 2003 gempa bumi di Honshu, Jepang.
38.        26 Agustus 2003 gempa bumi di Val Verde, California, USA dan New Jersey, USA.
39.        26 Desember 2003 gempa bumi dahsyat di Bam, Iran, 45.000 orang diperkirakan tewas 70% kota   modem di Bam hancur total.
40.        26 November 2004 gempa bumi di Nabire, Papua, Indonesia.
41.        26 Desember 2004 gempa bumi dan badai Tsunami di Aceh dan Sumatera Utara, diperkirakan lebih            dari 150.000 orang tewas, kerugian materil diperkirakan puluhan triliun rupiah.
42.        26 Mei 2006 gempa di Jogja.
43.        26 Juni 2010 gempa di Tasik.
44.        26 Oktober 2010 badai Tsunami di Mentawai.
45.        25 Oktober 2010 gunung Merapi Meletus.

Pelapisan Sosial & Kesamaan Derajat


            Lapisan dalam bahasa Inggris berarti stratification yang berasal dari kata stratum berarti lapis dan strata berarti lapisan. Pelapisan sosial merupakan suatu proses menempatkan diri dalam suatu lapisan untuk menempatkan individu kedalam lapisan tertentu.

Menurut para ahli sebagai berikut.
·         Pitirim A. Sorokin; pelapisan sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat kedalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis). Perwujudannya adalah adanya lapisan-lapisan di dalam masyarakat, ada lapisan yang tinggi dan ada lapisan-lapisan di bawahnya. Setiap lapisan tersebut disebut strata sosial.
·         P.J. Bouman; menggunakan istilah tingkatan atau dalam bahasa belanda disebut stand, yaitu golongan manusia yang ditandai dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa tertentu dan menurut gengsi kemasyarakatan. Istilah stand juga dipakai oleh Max Weber.
·         Aristoteles; membagi masyarakat berdasarkan golongan ekonominya sehingga ada yang kaya, menengah, dan melarat.
·         Prof.Dr.Selo Sumardjan dan Soelaiman Soemardi SH.MA;  menyatakan  bahwa selama didalam masyarakat ada sesuatu yang dihargai olehnya dan setiap masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargainya makan barang itu akan menjadi bibit yang dapat menumbuhkan adanya sistem berlapis-lapis dalam masyarakat.

                Pada materi kali ini sebenarnya antara pelapisan sosial dan kesamaan derajat hampir memiliki kesinambungan pengertian dimana bisa dilihat dari definisi pelapisan sosial tersebut. Pelapisan sosial dan kesamaan derajat adalah hal yang sering kita rasakan di kehidupan bermasyarakat atau kehidupan sehari-hari. Ada banyak hal pembentuk pelapisan sosial diantaranya.

Dasar-dasar pembentukan pelapisan sosial.
·         Ilmu pengetahuan; ilmu pengetahuan sering dipakai oleh sebagian anggota-anggota masyarakat yang menganggap bahwa ukuran ilmu pengetahuan sebagai pembedaan derajat. Jadi, seseorang yang memiliki pendidikan tertinggi, berarti ia memuncaki atau berada dipuncak lapisan sosial tersebut. Tingginya ilmu yang dimiliki seseorang dapat dilihat dari gelar yang sudah diraih, seperti insinyur atau doktor.
·         Kehormatan; untuk ukuran kehormatan ini biasanya meliputi kekayaan atau kekuasaan. Orang-orang yang dihormati itu akan berada dipuncak lapisan masyarakatnya. Pengukuran melalui kehormatan ini biasanya terjadi pada masyarakat tradisional.
·         Kekayaan; materi atau benda yang dimiliki seseorang masuk dalam kategori kekayaan. Walaupun kekayaan identik dengan angkuh, tapi kekayaan juga dapat mengangkat derajat seseorang kelapisan teratas dari pelapisan sosial. Bila seorang memiliki banyak harta maka dia akan berada dipuncak, tapi apabila seorang tidak memiliki banyak harta maka dia akan berada di lapisan yang terendah.

                Jadi, menurut saya pelapisan sosial dan kesamaan derajat di Indonesia sudah berjalan dengan baik dan terkendali, tapi hanya didaerah yang pendidikannya sudah maju. Untuk masyarakat pedesaan mungkin hanya mengetahui kesamaan derajat dari dasar kehormatan.

Kamis, 25 November 2010

Warga Negara & Negara

Warga Negara & Negara

    Pada kesempatan kali ini saya akan membahas sedikit tentang warga negara dan negara, sebelum saya menjelaskan lebih lanjut ada baiknya kita mengerti dahulu apa yang dimaksud warga negara dan negara.

Pengertian Warga Negara
    Warga negara adalah mereka yang berdasarkan hukum merupakan anggota dari negara (menurut undang-undang diakui sebagai negara). Adapun pengertian dari bukan warga negara (orang asing) adalah mereka yang mekaui negara lain sebagai negaranya.
    Nah, kan sekarang sudah tahu apa itu warga negara, kalau begitu saya akan lanjut menjelaskan tentang apa sih yang dimaksud negara itu.

Pengertian Negara
    Negara dalam arti sempit adalah alat untuk mencapai kepentingan bersama, kalau negara dalam arti luas adalah kesatuan sosial yang diatur secara institusional untuk lembaga - lembaga tertinggi dalam kehidupan sosial yang mengatur, memimpin, dan mengkoordinasi masyarakat supaya dapat hidup wajar dan selalu berkembang.
    Sudah tahu kan saudara/saudari apa itu negara, maaf ya kalau panjang pengertiannya, karena itu yang saya pelajari semasih dibangku sekolah.

    Untuk lebih lanjutnya saya akan mendeskripsikan tentang kedudukan dan peranan warga negara dalam NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) agar lebih memahami dan menghargai antarsesama warga negara Indonesia.

Kedudukan dan Peranan Warga Negara
    Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara pasti diperlukan adanya kedudukan bagi warga negara sehingga dapat tercipta suatu masyarakat yang tertib, tenteram, dan sejahtera, sebagaimana tercantum dalam UUD 1945, yaitu pasal 27 yang isinya sebagai berikut.
1.    Segala warga negara bersamaan kedudukannya didalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
2.    Tiap – tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusian.
3.    Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
   
    Ada beberapa kewajiban warga negara, yaitu sebagai berikut.
1.    Menjunjung tinggi nilai – nilai kemanusiandan keadilan.
2.    Menghargai nilai – nilai persatuan, kemerdekaan dan kedaulatan bangsa.
3.    Setia membayar pajak untuk negara.
4.    Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara asal.
5.    Ikut dalam pendidikan dasar dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

    Jadi, kesimpulan dan sekaligus pendapat dari saya adalah kita sebagai warga negara harusnya saling menghargai atas apa yang sudah kita lakukan, kita hidup di negara yang sama yaitu Indonesia, sudah sepantasnya kita bersosialisasi dengan baik agar tercipta kehidupan yang harmonis dan memajukan bangsa kita sendiri, karena kalau bukan kita siapa lagi yang akan menjunjung negara kita Indonesia … ^_^

Rabu, 27 Oktober 2010

Internalisasi , Belajar , dan Spesialisasi

    Apa sih internalisasi, belajar, dan spesialisasi ? Mungkin bagi kebanyakan orang tidak mengerti dari ketiga kata tersebut. Saya akan mencoba menjabarkannya ya agar lebih mudah dipahami. Ketiga kata tersebut sebenarnya memiliki definisi yang hampir sama. Proses terjadinya yaitu melalui interaksi sosial. Internalisasi lebih mengarah pada norma-norma individu yang menginternalisasikan norma-norma tersebut. Belajar lebih mengarah pada proses pembelajaran tingkah laku, yang sebelumnya tidak dimiliki sekarang telah dimiliki akibat proses pembelajaran tersebut. Sedangkan Spesialisasi lebih mengarah pada kekhususan yang
telah dimiliki oleh seorang individu.
    Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, kita pasti selalu bersosialisasi terhadap individu lain dimanapun kita berada. Perbedaan antar karakter menjadi identitas diri individu masing-masing. Perilaku setiap individu pun berbeda-beda, karena dari itu membuat individu lain mengambil suatu tindakan yang berbeda-beda.
    Tindakan-tindakan yang diambil oleh masing-masing individu bisa dibagi menjadi dua yaitu tindakan positif dan negatif. Tindakan positif akan diambil jika antar individu saling mengharagai adanya norma-norma yang berlaku. Kalau tindakan negatif, akan diambil jika antar individu tidak mengutamakan norma-norma yang ada, seperti saling egois, berbeda pendapat, merasa derajatnya lebih tinggi dari individu lain, dan sebagainya.
    Setelah individu mengambil suatu tindakan entah itu positif atau negatif, pastilah individu tersebut berfikir atas tindakannya tersebut. Atas pemikirannya itu, akan membuat suatu pembelajaran dimana individu akan lebih memahami apa itu hidup besosialisasi dan norma-norma yang berlaku. Dari pembelajaran tersebut, suatu individu akan mendapatkan spesialisasi atau kekhususan kemampuan dimana individu bisa menempatkan dirinya di dalam hidup bermasyarakat.
    Jadi, kesimpulan dari semuanya adalah, sebagai individu haruslah menaati norma-norma kehidupan yang ada, entah itu norma agama, norma kesusilaan, dan norma kesopanan. Apa yang dilakukan seorang individu pastilah melalui proses pembelajaran dan memiliki kemampuan khusus setelah terbiasa dengan pengambilan-pengambilan tindakan.
    Nah, sekarang dudah tahu kan apa itu internalisasi, belajar, dan spesialisasi. So, buat kita makhluk sosial, ayo saling mengharagai suatu perbedaan agar tercipta suasana kehidupan yang damai, tenteram, dan sejahtera . Terima Kasih ^^

Rabu, 20 Oktober 2010

Keluarga Adalah Aspek Terpenting Dalam Kehidupan

    Keluarga adalah elemen terkecil masyarakat yang diharapkan menjadi sumber kebahagiaan dan kesejahteraan. Keluarga juga dapat diartikan sebagai lembaga sosial dasar dari mana semua lembaga atau pranata sosial lainnya berkembang. Keluarga merupakan kebutuhan manusia yang universal dan menjadi pusat terpenting dari kegiatandalam kehidupan individu.
    Keluarga dapat dibedakan menjadi dua, yaitu keluarga inti dan keluarga kerabat sedarah. Keluarga inti didasarkan atas ikatan perkawinan dan terdiri dari suami, istri, dan anak-anak mereka yang belum menikah. Kalau keluarga kerabat sedarah didasarkan pada pertalian kehidupan suami istri, melainkan pada pertalian darah atau ikatan keturunan dari sejumlah orang kerabat.
   
Sekarang sudah tahu kan apa itu keluarga, dan lebih spesifiknya akan membahas tentang fungsi keluarga. Keluarga idealnya menjalankan delapan fungsi, namun hal ini sudah mengalami disfungsi.

1.Fungsi Keturunan
    Keluarga yang dibangun melalui lembaga suci pernikahan, bermaksud untuk melahirkan keturunan yang sah. Tapi, saat ini banyak keluarga tidak mampu melaksanakan fungsi ini. Selain faktor takdir Tuhan Yang Maha Esa, gaya hidup tidak sehat juga memicu kegagalan pasangan mendapatkan keturunan. Pada zaman sekarang mungkin, banyak keluarga yang membatasi jumlah keturunan, seperti di Perancis yang kita ketahui adalah negara dimana sebagian besar masyarakatnya sibuk karena berkarir dan enggan memiliki momongan, tapi pemerintah Perancis memberikan sebuah kebijakan dimana jika masyarakatnya memiliki anak akan diberikan dana sebesar seribu USD.

2.Fungsi Ekonomi
    Terbentuknya sebuah keluarga berarti terwujudnya kesatuan dan kemandirian ekonomi. Keluarga mendapatkan harta untuk memenuhi keperluan seluruh anggota keluarga sehingga terbentuknya kesejahteraan. Mungkin fungsi ini sulit dilakukan bagi keluarga jaman sekarang, banyaknya pengangguran dikalangan suami padahal seorang suami adalah seorang pemimipin dalam keluarga. Hal inilah yang memicu terjadinya kejahatan seperti perampokan dan menjadikan faktor ekonomi sebagai alasan ia mencuri.

3.Fungsi Pendidikan
    Keluarga seharusnya menjadi tempat pertama dalam mendidik seorang anak hingga cerdas dan bertakwa. Anak-anak lahir tanpa bekal sosial, agar si anak dapat berpartisipasi maka harus disosialisasikan oleh orangtuanya tentang nilai-nilai dalam kehidupan bermasyarakat. Tapi, hampir seluruhnya dialihkan ke sekolah. Dalam keluarga yang sangat sibuk, sulit melaksanakan fungsi ini.

4.Fungsi Sosial
    Anggota keluarga yang berpendidikan menunjukkan sebuah keluarga yang intelektual. Keluarga yang dapat melaksanakan fungsi ini mudah diteliti, seperti anggota keluarga yang saleh dan salehah, berpakaian rapi dan bersih, rumahnya terawat yang mencerminkan bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman. Tapi, banyak keluarga tidak peduli antar tetangga, hal ini bisa kita temukan didaerah ibukota dan sekitarnya. Karena keluarga sekarang banyak yang memilih tinggal di apartement-apartement mewah.

5.Fungsi Pelindung
    Keluarga memiliki peran untuk melindungi anggota keluarganya dari ancaman-ancaman. Suami/ayah adalah pembimbing istri dan anak, tak hanya bahaya fisik, tapi juga bahaya kelaparan, oleh karena itu tak boleh ada ayah atau ibu menelantarkan anaknya.

6.Fungsi Rekreatif
    Jadikanlah keluarga sebagai fungsi kebahagiaan yang utama. Karena itu, ciptakanlah tawa canda dan keceriaan dalam keluarga. Tapi, akhir-akhir ini sering kita lihat banyak seorang anak yang tidak betah dirumah dan ini secara tidak langsung menunjukkan tidak ada ketertarikan dan kebahagiaan yang didapat saat dirumah.

7.Fungsi Afektif
    Keluarga adalah tempat dimana terdapat cinta, kasih sayang, dan kepedulian. Biarkan rasa sayang antaranggota keluarga tumbuh. Jaman modern saat ini sudah banyak mengabaikan, karena sibuk dengan karirnya, mungkin seorang ayah lelah seharian bekerja dan akhirnya sampai dirumah langsung istirahat tanpa peduli dengan istri dan anaknya.

8.Fungsi Agama
    Setiap keluarga sudah sepatutnya memberi pengalaman keagamaan pada setiap anggota keluarga. Ayah adalah imam, ayah dan ibu menyampaikan ajaran agama yang dianutnya. Sayang, banyak keluarga yang melupakan aspek agama, padahal agama adalah sesuatu hal yana dapat menuntun kita ke arah yang benar.

    Mungkin fungsi-fungsi keluarga yang saya sebutkan sudah jarang dirasakan karena pesatnya dari laju jaman yang semakin modern dan canggih. Hanya sebatas ini yang dapat saya tulis, kurang lebih dan kesalahan mohon dimaafkan karena setiap manusia pasti memiliki kesalahan dan kekurangan, dan yang Benar dan Sempurna hanya milik Tuhan YME.
Sekian, Terima Kasih ^_^

Kamis, 14 Oktober 2010

BUDAYA BARAT PENGIKIS BUDAYA LOKAL !

     Dijaman yang sudah modern, sulit rasanya untuk tidak facebook-an, twitter-an, browsing, nge-games, bahkan nge-PUB atau nongkrong atau melakukan hal yang dibilang gaul. Hal yang saya sebutkan diatas rasa nya lumrah untuk dilakukan bagi anak gaul jaman sekarang. Bagi kebanyakan anak muda yang tinggal di daerah perkotaan mungkin sudah tak asing lagi melakukan hal-hal tersebut.
    Mereka (anak gaul) sangat kerasan dengan apa yang mereka lakukan sekarang, meraka juga kurang peduli dengan apa yang terjadi disekitar mereka. Mungkin sebagian dari mereka menyadari bahwa yang mereka lakukan adalah hal yang mungkin kurang berguna dan buang-buang waktu, tapi sebagian dari mereka juga mungkin menganggap kegiatan tersebut adalah sesuatu yang wajib dilakukan setiap hari karena kalau tidak, mereka bisa "mati gaya" dan tidak up-to-date.
    Nah, hal inilah yang dinamakan Budaya Barat. Budaya saat ini menjadi trend-centre bagi kaum muda jaman globalisasi ini. Hal-hal tersebut jelas mengikis prilaku serta tindakan pribadi seorang. Pengaruh budaya barat terus mengikis budaya lokal yang menjadi warisan nenek moyang kita. Nilai budaya tradisional mulai tak dipedulikan lagi seiring derasnya laju budaya modern dalam masyarakat. Kita dapat merasakan kini budaya kita sudah diakui oleh negara lain sekitar Indonesia, apa yang harus kita perbuat ? Tentu tidak cukup dengan berdoa, kita harus berjuang demi nama bangsa untuk budaya Indonesia.
    Kebudayaan barat tidak selamanya positif karena sifatnya yang mengandung kebebasan
dan kesenangan dalam hidup.

Mungkin saya dapat menyebutkan beberapa sifat negatif budaya barat :
  • 1.Pengaruh dari media informasi yang sangat mudah di terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
  • 2.Budaya barat yang mengutamakan kebebasan menjadikan alasan beberapa kaum muda untuk  menentukan jati dirinya, sehingga kurang maksimal dan mungkin berada di jalur yang salah.
  • 3.Mengikis ketebalan Iman dan keyakinan yang kita miliki.

Mengatasi kebudayaan barat yang terus menerpa budaya lokal sangatlah mudah apabila kita bangga menjadi diri kita sendiri dan menjadi bagian dari warga negara Indonesia. Oleh karena itu, perlu kesadaran yang tinggi tentang budaya lokal, pengawasan dari orang sekitar dan saling mendukung sesama warga negara Indonesia. ^_^

Minggu, 26 September 2010

MANUSIA

Assalamualaikum Wr Wb

          Saya bernama Genie Nasya Muhammad anak pertama dari 2 bersaudara. Adik saya bernama Bagas Caesar Suherlan , dia masih menduduki bangku sekolah dasar. Ayah dan Ibu saya bernama Marjauhari dan Suparti. Ayah saya bekerja sebagai karyawan swasta dan Ibu saya bekerja dirumah sebagai Ibu rumah tangga. Alhamdulillah saya hidup di keluarga sederhana tapi berkecukupan. Walaupun terkadang keluarga saya mengalami kondisi ekonomi yang sulit tapi saya dan keluarga tetap tabah dan berdoa.
       
          Sebagai merasa bersyukur terhadap apa yang sudah saya dapatkan selama ini. Ayah saya seorang yang tak banyak bicara namun banyak bekerja, saya pun pernah merasa ayah saya bukanlah seorang yang sayang terhadap keluarga. Tapi sebenarnya dibalik diamnya itu beliau adalah orang yang sangat perhatian karena kalau dia tak bekerja apa yang mau saya , ibu , dan adik saya makan ?

          Sudah sepatutnya saya harus bisa membanggakan ayah dan ibu saya. Saya harus bisa lebih baik lagi karena saya sekarang adalah mahasiswa yang sudah harus berfikir ke depan dan bukan mengingat2 masa lalu. Sebagai manusia pastilah mempunyai kekurangan dan kelebihan, mungkin saya harus banyak belajar di Universitas saya sekarang, karena banyak sesuatu yang mungkin saya dapatkan. Saya tak mau mengecewakan orang tua saya, karena mereka sudah membanting tulang untuk menyekolahkan saya dan adik saya. Sampai umur sekarang ini saya pun belum bisa mencari uang, selalu menyusahkan saja. Tapi dengan niat dan kemauan yang besar pastilah dan yakinlah segala sesuatunya dapat kita raih.

          Setiap manusia memiliki kemampuan terbatas, mungkin kelebihan itu dapat kita lihat dalam kehidupan sehari2 dalam bersosialisasi. Bagaimana seorang dapat mudah berbicara didepan orang banyak, atau mungkin sebaliknya. Atau ada juga seorang yang pintar tapi susah bergaul dikarenakan sifatnya yang tidak disukai oleh orang lain. Manusia haruslah bersosialis dengan orang lain agar mudah dalam mengikuti semua permainan didunia ini.

          Oleh karena itu, saya sebagai pribadi adalah seorang yang bisa dikatakan disiplin karena selama saya belajar saya 99% present dan mungkin 1% absent karena sakit. Saya sebagai seorang pemuda Indonesia masih banyak apa yang harus kita lakukan. Mungkin di Universitas Gunadarma, saya dapat menggali potensi dan kemampuan yang sebenarnya saya tidak tahu. Semoga di tugas pertama saya yang diberikan oleh dosen Ilmu Sosial Dasar Ibu Diana Susilowati, diterima dan dapat lebih baik lagi dalam mengerjakan tugas lainnya. Amiiiiin Ya Robbal Alamin