Jumat, 27 Mei 2011

Manusia dan Harapan

Sejatinya manusia diciptakan dengan penuh pengharapan. Adapaun manusia juga memiliki harapan kelak saat hidup di dunia ini. Harapan adalah suatu hal yang sangat diinginkan terjadi dalam kehidupan nyata. Misalkan, seorang murid SD, SMP, atau SMA ketika sedang menghadapi UN pastilah  sangat ingin kelulusan, berarti harapan murid tersebut adalah ingin lulus dari UN tersebut. Tetapi menurut saya, harapan berbeda dengan doa. Bisa dikatakan harapan hampir serupa dengan doa. Karena doa adalah suatu ucapan yang penuh pengharapan dari Tuhan YME.
          Kalau hidup di dunia ini tanpa adanya harapan, kita tidak akan menjadi manusia yang cerdas, karena tanpa adanya harapan kita akan diam tanpa adanya arah dan tujuan. Tetapi jika kita hidup dengan penuh harapan, kita akan menjadi pribadi yang selalu berpikir. Karena harapan tidak akan terwujud apabila tanpa usaha, percuma saja jika kita mengharap agar lulus UN tapi jika kita tidak belajar sungguh – sungguh pastilah harapan akan pupus begitu saja.
          Harapan harus dibarengi dengan doa, karena jika kita sudah mengharapkan sesuatu tapi tanpa usaha dan doa hasilnya akan nihil. Yang ada kita akan menjadi pribadi yang bodoh dengan penuh harapan – harapan yang tidak terjadi dengan pasti. Manusia dalah makhluk sempurna yang diciptakan oleh Tuhan YME, sudah sewajarnya kita memiliki pikiran yang sempurna, jadi sudah sepatutnya berpikir kalau harapan tanpa dibarengi usaha dan doa tidak akan terjadi apa yang diharapkan.
          Jadi, harapan dalah suatu sifat yang manusiawi, jadi tidak masalah apabila kita hidup dengan penuh harapan, dengan catatan harapan Insya Allah akan terjadi jika kita barengi dengan usaha dan doa. Harapan yang kita harapkan pun harus logis jangan diluar batas kemampuan kita. Jadilah manusia yang berakal sehat dan pribadi yang senantiasa berdoa agar kelah cita dan harapan kita sebagai manusia dapat terjadi. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar